Kamis, 10 September 2020

Mohon dijawab singkat

1. Apa yang dimaksud dengan Qodho? 2. Apa yang dimaksud dengan Qodar? 3. Mengimani Qodo dan Qodar menurut Anda, seperti apa ? 4. Seseorang berjalan hakekat nya menuju kemana? 5. Apakah seseorang bisa lari dari takdir, jelaskan!

53 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Nama: A'fina Lutfi Bawazier
    Absen:01
    Kelas:XII-2 MIPA
    1. Qada merupakan suatu ketetapan, keputusan, pelaksanaan atas umat manusia yang telah di tetapkan oleh Allah pada zaman azali.
    2. Qadar merupakan suatu ketetapan Allah berdasarkan ukuran pada setiap diri umat manusia sesuai kehendak-Nya pada zaman azali.
    3. Mengimani qada dan qadar menurut saya adalah percaya serta yakin akan takdir terbaik yang telah ditentukan Allah untuk kita. Dan juga selalu berprasangka baik kepada Allah agar mendapat takdir terbaik.
    4. Manusia pada hakikatnya sedang berjalan menuju Allah, karena dunia ini hanya merupakan tempat persinggahan kita sebelum kembali ke akhirat.
    5. Seseorang bisa lari dari takdir, takdir tersebut tentunya takdir yang telah ditetapkan oleh Allah yang lainnya. Kita dapat menghindar dari takdir yg buruk dan beralih menuju takdir yang baik yg telah ditetapkan Allah.

    BalasHapus
  3. Nama: Athhar Hafizha Luthfi
    Kelas: XII-2 MIPA
    No. Absen: 8
    1. Qada adalah ketetapan dari allah swt yang tidak dapat di ubah
    2. Qadar adalah kententuan dari Allah Swt yang dapat diubah manusia dengan kerja keras
    3. Meyakini, mempercayai, dan memiliki ketetapan hati bahwa sesuatu yang ada di dunia ini baik hal yang buruk maupun hal yang baik telah ditentukan oleh Allah SWT
    4. menuju ke jalan Allah sebagai hambanya
    5. tidak ada yang bisa lari dari takdir yang sudah Allah tetapkan, kita tidak dapat melampaui batas ketetapan itu, dan Allah SWT menuntun dan menunjukkan mereka arah yang seharusnya mereka tuju

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, lari dari (satu) takdir, tetap menuju takdir (lainnya)

      Hapus
  4. Nida Amelia (XII 1 MIPA)

    1. Qodho yaitu takdir atau ketetapan Allah SWT yang sudah dicatat dari dalam kandungan. Ketetapan qodho ini dapat berubah atau diubah dengan ikhtiar seseorang yang sungguh sungguh. Contoh qodho seperti rezeki. Firman Allah yang menjelaskan tentang ketetapan qodho salah satunya Q.S. Ali-Imran : 47.

    2.Qodar yaitu ketetapan Allah SWT yang sudah tidak dapat lagi diubah dengan ikhtiar seseorang. Contohnya seperti kematian, hidup, jodoh. Salah satu firman Allah yang menjelaskan tentang qodar yaitu Q.S. Fussilat : 10.

    3. Meyakini dan percaya dalam hati, lisan, dan perbuatan bahwa segala ketetapan Allah dan juga hasil dari usaha kita merupakan keputusan Allah yang menurut-Nya terbaik untuk kita. Dengan hati yang lapang dan tawakal terhadap apapun hasil yang kita peroleh merupakan salah satu cara mengimani qodo dan qodar.

    4. Seseorang hakikatnya berjalan menurut akhirat atau tujuan akhir perjalan manusia di dunia ini.

    5.Karena takdir sudah Allah tetapkan bukan berarti kita bermalas-malasan dalam melakukan apapun. Kita bisa lari dari takdir seperti rezeki dan kesehatan untuk mendapat hasil yang terbaik dengan usaha yang sungguh sungguh pula. Namun, untuk qodar seperti kematian kita memang tidak bisa lari dari takdir tersebut, tapi kita bisa terus memperbaiki diri supaya saat kita bertemu dengan takdir tersebut kita siap menghadapinya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin konsepnya belum faham betul, tapi hakekatnya yakin, semua sudah Allah tentukan

      Hapus
  5. Rifda Julfia (29) XII-1 MIPA

    1. Qodho adalah takdir yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT kepada seseorang sejak seseorang itu belum lahir.
    2. Qadar adalah takdir seseorang yang sudah terjadi.
    3. Mengimani Qodho dan Qodar menurut saya seperti meyakini bahwa qodho dan qodar adalah takdir yang sudah ditentukan oleh Allah SWT kepada setiap orang, dan selalu berprasangka baik kepada Allah SWT.
    4. Seseorang berjalan hakekatnya menuju takdir yang telah ditentukan.
    5. Seseorang tidak bisa lari dari takdir yang sudah ditentukan. Jika seseorang lari dari takdir 1,maka ia akan menuju takdir 2.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Melangkah tepat, menuju akhirat, insyaallah selamat

      Hapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  7. Nama:Hilda Nesa Dwiningrum
    Kelas:XII-2 Mipa
    No.absen: 14

    1.Qodho adalah hukum,ketetapan atau kehendak yang diberikan oleh Allah Swt.
    2.Qodar adalah ketentuan atau kepastian yang diberikan Allah Swt.
    3.Mengimani Qodho dan Qodar adalah kita harus yakin, percaya yang ada di sekitar kita karena itu sudah diatur oleh Allah Swt
    4.Seseorang berjalan hakekatnya menuju ke Allah Swt karena manusia di bumi hanya hidup untuk sementara
    5.Seseorang tentu tidak bisa lari dari takdir karena itu sudah menjadi tetapan yang diberikan oleh Allah Swt

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bersiap mendapatkan takdir terbaik, dengan tetap berprasangka baik, aamiin

      Hapus
  8. Nama : Hasna Ramadhanti Hidayat
    Kelas : XII-1 MIPA
    Absen : 12

    1. Qodho adalah segala ketentuan Allah SWT sejak zaman azali.

    2. Qodar adalah ketetapan Allah SWT terhadap seluruh makhluk-Nya tentang segala sesuatu.

    3. Menurut saya, mengimani Qodho dan Qodar adalah meyakini baik dari hati, perkataan, maupun perbuatan yang sudah ditetapkan oleh Allah untuk kita.

    4. Seseorang hakekatnya berjalan menuju ke Ridho Allah untuk akhirat.

    5. Seseorang bisa lari dari takdir, karena ikhtiar dan doa, semuanya bisa dirubah. "Allah tidak akan mengubah suatu kaum kalau kaum itu sendiri tidak mengubahnya."

    BalasHapus
  9. Rhe Dhita Aulihattaya (29) XII 2 MIPA

    1. Qada adalah ketentuan yang ada pada makhluk, dan makhluk itu tidak bisa mengubahnya sama sekali, dan masalah qodho tidak akan dipertanyakan serta dimintai pertanggung jawaban oleh Allah di Mahsyar kelak. Dan tidak dapat diubah dan telah dipertanggungkan sejak zaman azali.

    2. Qadar secara bahasa diartikan sebagai sebuah ketentuan atau kepastian dari Allah. Sedangkan secara istilah, qadar berarti sebuah penentuan yang pasti dan sudah ditetapkan oleh Allah SWT. Baik yang sudah terjadi, sedang terjadi, maupun yang akan terjadi.

    3. Menurut pendapat saya, mengimani qada dan qadar berarti menjalani hidup sepenuhnya dengan tawakal kepada Allah. Tanpa menyalahkan nasib/takdir, dan selalu berusaha sebaik-baiknya.

    4. Pada hakekatnya seseorang akan menjalani hidupnya sesuai dengan apa yang telah ditetapkan oleh Allah, dan dengan adanya akal seseorang dapat dengan bebas memilih jalan hidupnya sendiri.

    5. Takdir tentu dapat dihindari, sebagai manusia berakal kita dapat menjalani hidup semau diri sendiri. Namun, akan lebih baik jika kita menjalani takdir hidup kita sendiri.

    BalasHapus
  10. Reza Utami
    XII-2 MIPA
    1. Qodo adalah ketentuan atau ketetapan Allah SWT dari sejak zaman azali tentang segala sesuatu yang berkenaan dengan makhluk-Nya sesuai dengan iradah (kehendak-Nya), meliputi baik dan buruk, hidup dan mati, dan seterusnya.
    2. Qodar adalah perwujudan ketetapan (Qodo) terhadap segala sesuatu yang berkenaan dengan makhluk-Nya yang telah ada sejak zaman azali sesuai dengan iradah-Nya. Qodar disebut juga dengan takdir Allah SWT yang berlaku bagi semua makhluk hidup, baik yang telah, sedang, maupun akan terjadi.
    3. Beriman kepada Qodo dan Qodar adalah menyakini dengan sepenuh hati adanya ketentuan Allah SWT yang berlaku bagi semua mahluk hidup. Semua itu menjadi bukti kebesaran dan kekuasan Allah SWT. Jadi, segala sesuatu yang terjadi di alam fana ini telah ditetapkan oleh Allah SWT.
    4. Manusia pada hakikatnya tengah berjalan kepada Allah. Kembali kepada Allah dengan menempuh jalan menuju akhirat. Kembali kepada Allah bukan sekadar pulang tanpa membawa apa-apa, melainkan kembali dengan bekal amal sholeh di dunia.
    5. Manusia itu lari dari ketetapan takdir yang satu menuju takdir yang lainnya. Tidak ada sama sekali pilihan. Sebab memilih adalah perbuatan menuju pilihan yang sudah ditetapkan. karena Hidup mati manusia, sakit sehat dirinya, menjadi baik atau buruk, kaya atau miskin, pintar atau bodoh, susah atau senang, menjadi mukmin atau kafir, bahkan masuk surga atau neraka, semua sudah ditetapkan takdirnya.

    BalasHapus
  11. Reza Utami
    XII-2 MIPA
    1. Qodo adalah ketentuan atau ketetapan Allah SWT dari sejak zaman azali tentang segala sesuatu yang berkenaan dengan makhluk-Nya sesuai dengan iradah (kehendak-Nya), meliputi baik dan buruk, hidup dan mati, dan seterusnya.
    2. Qodar adalah perwujudan ketetapan (Qodo) terhadap segala sesuatu yang berkenaan dengan makhluk-Nya yang telah ada sejak zaman azali sesuai dengan iradah-Nya. Qodar disebut juga dengan takdir Allah SWT yang berlaku bagi semua makhluk hidup, baik yang telah, sedang, maupun akan terjadi.
    3. Beriman kepada Qodo dan Qodar adalah menyakini dengan sepenuh hati adanya ketentuan Allah SWT yang berlaku bagi semua mahluk hidup. Semua itu menjadi bukti kebesaran dan kekuasan Allah SWT. Jadi, segala sesuatu yang terjadi di alam fana ini telah ditetapkan oleh Allah SWT.
    4. Manusia pada hakikatnya tengah berjalan kepada Allah. Kembali kepada Allah dengan menempuh jalan menuju akhirat. Kembali kepada Allah bukan sekadar pulang tanpa membawa apa-apa, melainkan kembali dengan bekal amal sholeh di dunia.
    5. Manusia itu lari dari ketetapan takdir yang satu menuju takdir yang lainnya. Tidak ada sama sekali pilihan. Sebab memilih adalah perbuatan menuju pilihan yang sudah ditetapkan. karena Hidup mati manusia, sakit sehat dirinya, menjadi baik atau buruk, kaya atau miskin, pintar atau bodoh, susah atau senang, menjadi mukmin atau kafir, bahkan masuk surga atau neraka, semua sudah ditetapkan takdirnya.

    BalasHapus
  12. Valent F.A.R. | 12IPA1
    1.Qodho merupakan ketentuan-ketentuan atau aturan Allah Swt. yang sudah ada sejak zaman azali (zaman sebelum ada alam semesta).Ketentuan Allah Swt. ini bersifat tak dapat diubah sama sekali.Qodho bersifat universal / luas.

    2.Sebenarnya makna qadha dengan qadar itu hampir mirip bahkan bisa saja identik.Qadar merupakan pembagian dari takdir yang diberikan ke mahluk hidup yang akan terjadi setelah suatu persyaratan terpenuhi dan baru ada setelah itu.Qadar ini merupakan perincian dari qadha itu sendiri.

    3.Menurut saya,mengimani qodho dan qodar dapat dilakukan dengan menerima segala takdir dengan lapang dada,baik yang baik maupun yang buruk.Kita juga harus senantiasa berprasangka baik kepada Allah Swt. Serta takdir yang ditentukan oleh-Nya karena ketentuan / pilihan Allah Swt. merupakan pilihan yang paling pas dan terbaik untuk kita.Kita harus percaya meski terlihat tidak diinginkan di awal oleh kita,pada akhirnya,kita akan sadar dan tahu bahwa pilihan tersebut merupakan pilihan yang paling pas buat kita dan patut kita syukuri.Melakukan usaha yang terbaik dalam menghadapi segala takdir yang datang kepada kita itu juga termasuk ke dalam hal tersebut.Insya Allah,dengan kita berusaha,takdir yang akan datang kepada kita merupakan takdir-takdir yang baik.

    4.Pada dasarnya,manusia tentu berjalan menuju jalan / hal yang lebih baik.Namun,dalam perjalanan ini,manusia pasti akan diberi ujian oleh Allah Swt. yang telah ditakdirkan untuk kita.Sikap kita yakni harus tetap menghadapi ujian tersebut agar tujuan akhir untuk menjadi lebih baik dapat terwujud.Serta,perjalanan yang kita tempuh belum tentu sama dengan ketentuan Allah,maka bila kita merasa jalan yang ditempuh beda,tidak seperti yang diinginkan.Kita tetap harus percaya bahwa mungkin jalan yang Allah berikan untuk kita tempuh itu akan lebih baik untuk kita.

    5.Berlari dari takdir akan berujung pada kita menemui takdir yang lainnya.Dari pernyataan tersebut,dapat dikatakan bahwa kita tidak bisa lari dari takdir karena kemana pun kita lari dari takdir yang kita hindari,kita pasti akan menemui takdir-takdir yang lainnya yang bisa saja mirip atau berbeda.Yang harus kita lakukan adalah siap ubtuk menerima serta menghadapi sebaik mungkin segala takdir yang kita terima.

    BalasHapus
  13. Nama : Mochammad Irvan Fadillah Hidayat
    Kelas: XII-2 MIPA
    Absen: 19

    1. Apa yang dimaksud dengan Qada?
    Jawab : Qada menurut bahasa berarti "menentukan atau memutuskan" sedangkan secara istilah artinya "segala ketentuan Allah Swt sejak zaman azali".

    2. Apa yang dimaksud dengan Qadar?
    Jawab : Qadar menurut bahasa adalah "memberi kadar, aturan, ketentuan" sedangkan secara istilah artinya "ketetapan Allah terhadap seluruh makhluknya tentang segala sesuatu".

    3. Mengimani Qada dan Qadar menurut anda seperti apa?
    Jawab : Mengimani Qada dan Qadar berarti mengimani dalam hati yang terucap dalam lisan dan terwujud dalam perbuatan bahwa segala sesuatu yang terjadi ditetapkan oleh Allah, baik atau buruknya wajib diterima oleh manusia.

    4. Seseorang berjalan hakekat nya menuju kemana?
    Jawab : Hakekatnya kita melangkah menuju takdir, kemanapun kita melangkah di depan kita ada takdir baik itu buruk ataupun baik.

    5. Apakah seseorang bisa lari dari takdir, jelaskan!
    Jawab : Seseorang tidak bisa lari dari takdir karena takdir adalah ketetapan Allah. Tapi yang bisa kita lakukan adalah dengan ikhitar memperoleh takdir/kesempatan yang baik.

    BalasHapus
  14. Nama : Firda Yanti
    Absen : 10
    Kelas : XII-1 MIPA

    1. Qodho adalah suatu ketetapan atau keputusan umat islam atas apa yang telah ditentukan oleh Allah Swt.
    2. Qodar adalah suatu gambaran mengenai keputusan yang telah ditetapkan oleh Allah untuk manusia suesuai dengan kehendak Allah swt.
    3. Mengimani Qodho dan Qadar adalah dengan cara kita yakin sepenuh hati terhadap apapun yang telah di takdirkan dan ditetapkan oleh Allah Swt.
    4. Seseorang menuju hakekatnya berjalan menemui takdir allah yang telah di tetapkan.
    5. Seseorang tidak bisa lari dari takdir, karena takdir merupakan ketentuan hal yang telah di pastikan oleh Allah, dan bersifat ada. Namun manusia bisa merubah takdirnya dengan cara berusaha, berikhtiar, dan bertawakal secara sungguh-sungguh untuk merubah takdir tersebut.

    BalasHapus
  15. Nama: Amiranendya Shabrina Yudiaputri
    Kelas: XII 2 MIPA
    Absen:7
    1. Qodho menurut bahasa berarti 'menentukan atau memutuskan' sedangkan menurut istilahnya adalah 'segala ketentuan dari Allah Swt. yang ditentukan dejak zaman azali.

    2. Qodar menurut bahasa adalah 'memberi kadar, aturan, atau ketentuan' menurut istilah berarti ketetapan Allah terhadap seluruh makhluk-Nya tentang segala sesuatu.

    3. Mengimani Qodho dan Qodar artinya percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah telah menentukan segala sesuatu bagi makhluk-Nya dan selalu berprasangka baik terhadap apa yang nantinya akan ditetapkan oleh Allah. Dapat pula diartikan bahwa mengimani adanya ilmu allah yang Qadim dan mengimani adanya kehendak Allah yang berlaku serta kekuasaan-Nya yang menyeluruh

    4. Manusia pada hakikatnya berjalan menuju ke arah takdir yang sudah ditetapkan oleh Allah. melakui takdir itu, manusia akan kembali pada-Nya melalui takdir yang telah ditetapkan.

    5. Seseorang bisa saja lari dari takdir, takdir yang dimaksud disini adalah takdir Mua'llaq. Takdir ini sangat erat kaitannya dengan ikhtiar. Misalnya, seorang kepala rumah tangga terlahir miskin beserta keluarganya. Lalu ia mencoba lari dari takdir (kemiskinan) dengan cara bekerja dengan giat dan berdoa.

    BalasHapus
  16. Nama : Azhhar Muhammad Ikmal
    Kelas : XII-1 MIPA
    Absen : 4

    1. Arti Qodho (Qada) adalah segala kemauan, ketentuan juga kehendak yang datang dari Allah yang telah ditetapkan sezak zaman azali, yakni zaman di mana hanya ada Allah SWT saja. Qada disebutkan sebagai ketetapan yang lebih dahulu ketimbang Qadar.
    2. Arti dari Qodhar (Qadar) adalah segala perwujudan dari Qada Allah SWT mencakup kemauan, kehendak juga ketentuan-Nya. Qada juga sifatnya lebih umum atau global sementara Qadar jauh lebih rinci.
    3. Cara mengimani kepada Qodo dan Qadar :
    a. Selalu menyadari dan menerima kenyataan. Iman kepada qadha dan qadar dapat menumbuhkan kesadaran yang tinggi untuk menerima kenyataan hidup.
    b. Senantiasa bersikap sabar.
    c. Senantiasa menerapkan sikap tawakal.
    d. Rajin dalam berusaha dan tidak mudah menyerah.
    e. Berbaik sangka, bahwa apa yang kita anggap jelek belum tentu demikian di mata Tuhan
    4. Kehidupan dunia sejatinya adalah perjalanan manusia menuju atau kembali kepada Allah, asalnya. Namun, manusia sering kali lupa diri dan tujuannya karena tergoda nikmatnya kehidupan dan gemerlapnya dunia. Oleh karena itu, Allah mengingatkan dalam Alquran, "Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya." (QS az-Zumar [39]: 54). Manusia tidak tahu ia akan dilahirkan di mana atau siapa yang melahirkannya. Tapi, ada fitrah dalam dirinya yang telah ditetapkan Allah. Bahwa ia hidup untuk tujuan tertentu dan oleh karena itu ia akan melewati sebuah jalan ke arah itu. Ada kesadaran dalam dirinya tentang Allah, Sang Pencipta. Tapi, kehidupan dunia kerap membuatnya lupa segalanya. Ia lupa dari mana berasal dan akan ke mana ia berjalan.
    5. Dalam hadis sahih diterangkan tentang salah satu doktrin keimanan Islam, yaitu percaya kepada takdir. Hadis itu berbunyi, ''Wa bi al-qadar khairihi wa syarrihi min Allah (dan kamu harus percaya kepada takdir yang baik maupun yang buruk sebagai ketetapan dari Allah).'' Sebagian kaum Muslim, menurut pembaharu Muslim Jamaluddin al-Afghani, telah melakukan kesalahan besar berkenaan dengan paham takdir ini. Mereka dinilai keliru, karena memahami takdir identik dengan nasib, sehingga mereka menjadi orang-orang yang apatis, bermalas-malasan, dan gampang menyerah kepada nasib (fatalistis), tanpa aktivisme dalam hidup, baik dalam berpikir maupun bertindak. Jadi pada intinya seseorang tidak bisa lari dari takdir Allah karena apa bila kita lari dari takdir Allah yang A kita akan menemui takdir Allah yang B, begitupun seterusnya. Pada intinya kita tidak bisa lari dari takdir Allah SWT.

    BalasHapus
  17. Khairunnisa Nur Ramadhani (16)
    XII Mipa 2
    1. Qada merupakan suatu ketetapan, keputusan, pelaksanaan atas umat manusia yang telah di tetapkan oleh Allah pada zaman azali.
    2. Qadar merupakan suatu ketetapan Allah berdasarkan ukuran pada setiap diri umat manusia sesuai kehendak-Nya
    3. Iman kepada Qada dan Qadar berarti percaya serta meyakini sepenuh hati bahwa Allah SWT memiliki kehendak, ketetapan, keputusan atas semua makhluk-Nya.
    4. Seseorang berjalan menuju Allah, karena semua makhluk hidup diciptakan oleh Allah dan akan kembali kepada-Nya
    5. Kita tidak dapat lari dari takdir, tetapi kita dapat merubah takdir muallaq, seperti contoh nya jika kita tidak pintar maka kita dapat merubah takdir tersebut dengan cara belajar dengan giat sehingga kita dapat mengerti pelajaran tersebut, seperti yang telah Allah sampaikan dalam Q.S Ar-Ra'd: 11 “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga mereka mengubah diri mereka sendiri,”. Sedangkan kita tidak bisa mengubah dan lari dari takdir mubram, contoh nya adalah kematian, kematian tiap makhluk-Nya telah Allah tetapkan, kita sebagai Makhluk-Nya tidak bisa lari dari kematian.

    BalasHapus
  18. Ayu Fitria Khoirunisa (10)
    XII-2 MIPA
    1. Qodho adalah segala sesuatu yang Allah wujudkan (adakan atau berlakukan) sesuai dengan ilmu dan kehendaknya.
    2. Qodar yaitu ilmu Allah Swt. tentang apa yang akan terjadi pada makhluk dimasa mendatang.
    3. Mengimani Qodho dan Qodar berarti mengimani atau meyakini adanya ketentuan yang sudah Allah siapkan/tetapkan untuk kita, dan semua yang sudah ditetapkan itu yang terbaik untuk kita.
    4. Seseorang berjalan hakekatnya menuju pada takdir- takdir yang sudah Allah tetapkan.
    5. Sesorang tidak bisa lari dari takdir, karena sesungguhnya Allah sudah menyiapkannya yang terbaik. Kita bisa menentukan jalan kemana kita melangkah, namun tetap didepan sudah ada takdir. Kemanapun jalannya, artinya Allah menunjukkan takdir orang tersebut.

    BalasHapus
  19. Nama: M. Nur Sulaeman
    Kelas: XII-1 MIPA
    No. Absen: 22
    1. Qada adalah ketetapan dari allah swt yang tidak dapat di ubah
    2. Qadar adalah kententuan dari Allah Swt yang dapat diubah manusia dengan kerja keras
    3. Meyakini, mempercayai, dan memiliki ketetapan hati bahwa sesuatu yang ada di dunia ini baik hal yang buruk maupun hal yang baik telah ditentukan oleh Allah SWT
    4. menuju ke jalan Allah sebagai hambanya
    5. tidak ada yang bisa lari dari takdir yang sudah Allah tetapkan, kita tidak dapat melampaui batas ketetapan itu, dan Allah SWT menuntun dan menunjukkan mereka arah yang seharusnya mereka tuju

    BalasHapus
  20. Nama: Jihan Nabila Fitrasani
    Kelas: XII-2 MIPA
    Absen: 15

    1. Arti kata qodho secara bahasa adalah ketetapan. Yaitu suatu kepastian yang telah dibuat sejak sebelum kelahiran, yaitu di zaman Azali.
    2. Dapat diartikan bahwa qodar merupakan ukuran atau pertimbangan. Yang jika disimpulkan bahwa qodar adalah suatu ketetapan yang telah diciptakan berdasarkan oleh ukuran Allah SWT pada setiap diri manusia.
    3. Selalu percaya bahwa takdir yang ditentukan oleh allah merupakan yang terbaik untuk kita. Tidak peduli apa ya terjadi, kita harus menerimanya.
    4. Menuju takdir
    5. Tidak bisa, setiap kali kita mencoba lari dari takdir satu, kita akan bertemu dengan takdir yang lain. Sehingga kita akan terus bertemu dengan takdir.

    BalasHapus
  21. Nama: Nurul Assyifa Wardana
    Kelas: XII-2 MIPA
    Absen: 24

    1. Qodho adalah segala kemauan, ketentuan, juga kehendak yang datang dari Allah dan telah ditetapkan sejak zaman azali.
    2. Qodar adalah ketetapan Allah berdasarkan ukuran pada setiap umat manusia sesuai kehendaknya sejak zaman azali.
    3. Mempercayai bahwa manusia selalu mendapat takdir baik maupun buruk, selalu tabah dalam menjalani takdir yang telah ditetapkan, dan memperbanyak sholat dan berdoa agar dijauhkan dari takdir buruk.
    4. Pada hakikatnya, manusia sedang berjalan menuju kepada ketetapan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.
    5. Manusia tidak bisa lari dari takdir, karena setiap manusia sudah mendapatkan takdirnya masing masing dan telah ditetapkan sejak zaman azali oleh Allah SWT. Manusia juga tidak memiliki kuasa untuk mengubah ataupun lari dari takdir yang telah ditetapkannya.

    BalasHapus
  22. Oktaviane Putri Chairia
    XII-2 MIPA
    25
    1. Qada merupakan suatu ketetapan dankeputusan atas umat manusia yang telah di tetapkan oleh Allah pada zaman azali.

    2. Qadar berarti sebuah penentuan yang pasti dan sudah ditetapkan oleh Allah SWT. Baik yang sudah terjadi, sedang terjadi, maupun yang akan terjadi.

    3. Iman kepada Qada dan Qadar merupakan percaya dan yakin sepenuh hati bahwa Allah SWT mempunyai kehendak, ketetapan, keputusan atas semua makhluk-Nya termasuk segala sesuatu yang meliputi kejadian yang menimpa makhluk. kejadian itu seperti hidup atau mati, kemunculan atau kemusnahan dan hal baik atau buruk.

    4. Seseorang hakekatnya berjalan menuju atau kembali kepada Allah, yaitu kepada asalnya. Allah dan Rasulullah mengingatkan dan menegaskan, manusia pada hakikatnya tengah berjalan menuju Allah. Dunia, menurut Rasulullah, sekadar tempat berteduh, persinggahan sementara, sebelum lanjut ke tujuan akhir yaitu Allah SWT.

    5. takdir bermakna kesempatan baik dan kesempatan buruk diciptakan oleh Tuhan untuk selanjutnya manusia memilih dan menetapkan takdirnya sendiri. Kesempatan baik dan kesempatan buruk sebagai takdir dari Tuhan, tentu harus diterima dengan sepenuh hati. Namun, manusia dengan semua potensi dan kemampuan yang dimiliki wajib berikhtiar untuk menggapai kesempatan yang baik itu. Ini berarti, kalau bersedia dan ada kemauan, kita dapat memilih takdir yang lebih baik untuk diri maupun untuk bangsa kita, sehingga kita lebih dewasa dan tidak kehilangan akal sehat dalam menyikapi berbagai bencana dan musibah yang kini melanda

    BalasHapus
  23. Nama: Rafi Fadhlurrahman
    Kelas: XII-2 MIPA
    Absen: 26

    1. Qodho merupakan suatu ketetapan, keputusan, pelaksanaan atas umat manusia yang telah di tetapkan oleh Allah pada zaman azali.
    2. Qodar merupakan suatu ketetapan Allah berdasarkan ukuran pada setiap diri umat manusia sesuai kehendak-Nya pada zaman azali.
    3. Dengan selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT, sebab percaya bahwa takdir Allah merupakan ketetapan yang terbaik bagi seluruh makhluk-Nya.
    4. Seseorang pada hakekatnya berjalan menuju kepada Allah SWT. Karena mau tidak mau kita akan kembali.
    5. Seseorang tidak bisa lari dari takdir tetapi ia dapat memilih takdir yang lebih baik. Takdir bermakna kesempatan baik dan kesempatan buruk diciptakan oleh Allah untuk selanjutnya manusia memilih dan menetapkan takdirnya sendiri. Kesempatan baik dan kesempatan buruk sebagai takdir dari Allah tentu harus diterima dengan sepenuh hati. Namun, kita dengan semua potensi dan kemampuan yang dimiliki wajib berikhtiar untuk menggapai kesempatan yang baik itu.

    BalasHapus
  24. Nama : Nafis Wildan Arrabi
    Kelas : 12 1 MIPA
    Absen: 26

    1. Arti Qodho (Qada) adalah segala kemauan, ketentuan juga kehendak yang datang dari Allah yang telah ditetapkan sezak zaman azali, yakni zaman di mana hanya ada Allah SWT saja. Qada disebutkan sebagai ketetapan yang lebih dahulu ketimbang Qadar.
    2. Arti dari Qodhar (Qadar) adalah segala perwujudan dari Qada Allah SWT mencakup kemauan, kehendak juga ketentuan-Nya. Qada juga sifatnya lebih umum atau global sementara Qadar jauh lebih rinci.
    3. Cara mengimani kepada Qodo dan Qadar :
    Selalu menyadari dan menerima kenyataan. Iman kepada qadha dan qadar dapat menumbuhkan kesadaran yang tinggi untuk menerima kenyataan hidup. ...
    Senantiasa bersikap sabar. ...
    Senantiasa menerapkan sikap tawakal. ...
    Rajin dalam berusaha dan tidak mudah menyerah.
    Berbaik sangka, bahwa apa yang kita anggap jelek belum tentu demikian di mata Tuhan
    4. Kehidupan dunia sejatinya adalah perjalanan manusia menuju atau kembali kepada Allah, asalnya. Namun, manusia sering kali lupa diri dan tujuannya karena tergoda nikmatnya kehidupan dan gemerlapnya dunia. Oleh karena itu, Allah mengingatkan dalam Alquran, "Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya." (QS az-Zumar [39]: 54). Manusia tidak tahu ia akan dilahirkan di mana atau siapa yang melahirkannya. Tapi, ada fitrah dalam dirinya yang telah ditetapkan Allah. Bahwa ia hidup untuk tujuan tertentu dan oleh karena itu ia akan melewati sebuah jalan ke arah itu. Ada kesadaran dalam dirinya tentang Allah, Sang Pencipta. Tapi, kehidupan dunia kerap membuatnya lupa segalanya. Ia lupa dari mana berasal dan akan ke mana ia berjalan.
    5. Dalam hadis sahih diterangkan tentang salah satu doktrin keimanan Islam, yaitu percaya kepada takdir. Hadis itu berbunyi, ''Wa bi al-qadar khairihi wa syarrihi min Allah (dan kamu harus percaya kepada takdir yang baik maupun yang buruk sebagai ketetapan dari Allah).'' Sebagian kaum Muslim, menurut pembaharu Muslim Jamaluddin al-Afghani, telah melakukan kesalahan besar berkenaan dengan paham takdir ini. Mereka dinilai keliru, karena memahami takdir identik dengan nasib, sehingga mereka menjadi orang-orang yang apatis, bermalas-malasan, dan gampang menyerah kepada nasib (fatalistis), tanpa aktivisme dalam hidup, baik dalam berpikir maupun bertindak. Jadi pada intinya seseorang tidak bisa lari dari takdir Allah karena apa bila kita lari dari takdir Allah yang A kita akan menemui takdir Allah yang B, begitupun seterusnya. Pada intinya kita tidak bisa lari dari takdir Allah SWT

    BalasHapus
  25. Atthaya Layla Z. H(XII-2 MIPA/09)
    1. Qodo adalah ketetapan Allah yang terdahulu, dimana Allah menetapkannya sejak
    zaman azali(sebelum kita lahir) baik itu tentang kebaikan, keburukan dan juga tentang hidup atau mati.


    2. Qodar secara bahasa diartikan sebagai sebuah ketentuan atau kepastian dari Allah. Sedangkan secara istilah, qodar berarti sebuah penentuan yang pasti dan sudah ditetapkan oleh Allah SWT. Baik yang sudah terjadi, sedang terjadi, maupun yang akan terjadi.

    3. Mengimani qodo dan qodar tidak cukup hanya dengan lisan, tapi kita juga harus meyakininya sepenuh hati lalu mengamalkannya dalam kehidupan. Kita harus yakin segala sesuatu yang kita jalani semuanya sudah diatur oleh Allah Swt. saat kita belum diberi apa yang kita mau, yakinlah bahwa Allah Swt. telah menyiapkan yang lebih baik dan yang terbaik untuk kita. Kita hanya perlu terus berusaha lalu menyerahkan semua yang sudah kita usahakan kepada Allah Swt.

    4. Seseorang berjalan tujuan utamanya adalah untuk kembali pada Allah Swt. Karena dunia ini merupakan salah satu daripdari kita untuk menuju Allah Swt. Setelah kita selesai berjalan di dunia,kita perlu melanjutkan perjalanan kita ke alam lain untuk sampai pada tujuan kita.

    5. Manusia itu sebenarnya sedang memilih takdir mana yang akan dia jalani. Takdir selalu selaras dengan realitas yang terjadi dan tak mungkin berbeda sehingga bisa dipertentangkan. Allah Swt. tidak akan mengubah keadaan suatu kaum kecuali kaum itu mengubah keadaannya sendiri. Bukan berarti manusia yang merubah takdir, tapi apabila manusia berusaha lebih baik dan terus berkhusnudzon kepada Allah maka Allah akan beri nikmat dan ridho-Nya kepada kaum tersebut.

    BalasHapus
  26. Nama: Syifa Nathania Ramadhanti (33)
    Kelas: XII-2 MIPA

    1. Qadha adalah ketetapan Allah untuk makhluk Allah Subhanahu Wa Ta'ala
    2. Qadhar adalah perwujudan dari ketetapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala
    3. Mempercayai dengan sepenuh hati akan takdir baik maupun buruk yang akan terjadi pada setiap makhluk Allah Subhanahu Wa Ta'ala
    4. Manusia hakikatnya sedang berjalan menuju kehendak Allah
    5. Seseorang bisa lari dari takdir menuju ketetapan Allah lainnya

    BalasHapus
  27. Nama:Khalissa Virly Hanaputri
    Kelas:12 MIPA 1
    Absen:18

    1. Qada secara bahasa bermakna ketetapan, keputusan, pelaksanaan. Pengertian secara etimologinya menjelaskan bahwa qada merupakan suatu ketetapan, keputusan, pelaksanaan atas umat manusia yang telah di tetapkan oleh Allah pada zaman azali.
    2. Qadar secara bahasa bermakna sebagai ukuran atau pertimbangan. Secara etimologi menjelaskan bahwa qadar merupakan suatu ketetapan Allah berdasarkan ukuran pada setiap diri umat manusia sesuai kehendak-Nya pada zaman azali. Makna secara luas dari qadar yaitu bahwa qadar merupakan gambaran kepastian mengenai hukum Allah.
    3. Iman kepada Qada dan Qadar merupakan percaya dan yakin sepenuh hati, kalo Allah SWT mempunyai kehendak, ketetapan, keputusan atas semua makhluk-Nya termasuk segala sesuatu yang meliputi kejadian yang menimpa makhluk.
    4. Manusia pada hakekatnya menjalani kehidupan untuk kembali kepada Allah swt. Dalam menjalani kehidupan, kita sebagai manusia serta hamba Allah harus senantiasa sabar dalam menghadapi ujian-ujian yang Allah berikan. Kita sebagai manusia hanya bisa bertawakal, selebihnya hanya Allah yang dapat menentukan. Dunia yang kita tempati sekarang hanyalah sementara. Dunia yang kita jalani sekarang hanyalah bagian kecil dari kehidupan yang sebenarnya. Jadi, kita hidup di dunia saat ini untuk mencari bekal di akhirat nanti.
    5. Dalam pandangan Umar, takdir bermakna kesempatan baik dan kesempatan buruk diciptakan oleh Tuhan untuk selanjutnya manusia memilih dan menetapkan takdirnya sendiri. Kesempatan baik dan kesempatan buruk sebagai takdir dari Tuhan, tentu harus diterima dengan sepenuh hati. Namun, manusia dengan semua potensi dan kemampuan yang dimiliki wajib berikhtiar untuk menggapai kesempatan yang baik itu. Inilah sesungguhnya makna hadis, ''Wa bi al-qadar khairihi wa syarrihi min Allah.'' Dalam pengertian ini, paham takdir tidak membawa pada fatalisme. Ini berarti, kalau bersedia dan ada kemauan, kita dapat memilih takdir yang lebih baik untuk diri maupun untuk bangsa kita, sehingga kita lebih dewasa dan tidak kehilangan akal sehat dalam menyikapi berbagai bencana dan musibah yang kini melanda bangsa kita.

    BalasHapus
  28. Nama: Dika Fawaz Arjuna
    Kelas: XII-1 MIPA
    No. Absen: 7

    1. Qadha adalah ketetapan yang disusun Allah untuk makhluk-makhluk-Nya yang telah ditetapkan sejak belum adanya penciptaan.
    2. Qadar adalah perwujudan dari ketetapan yang telah ditakdirkan berupa segala yang terjadi pada kehidupan makhluk-makhluk-Nya
    3. Beriman pada qadha dan qadar dapat diawali dengan menumbuhkan husnudzon kepada Allah bahwa Allah telah menjadikan takdir kita sebagai skenario terbaik. Dibalik kesulitan yang diselipkan pasti ada kemudahan, Allah tidak memberikan ujian yang tidak bisa dilewati hamba-Nya. Selama kita tetap berikhtiar dan bertawakkal hanya kepada Allah, Allah akan menuntun kita menuju jalan yang diridhoi-Nya untuk kita sebagai hamba yang taat. Mungkin manusia bisa berharap, namun ketika takdir berkata lain setelah kita berikhtiar dan bertawakkal, kita harus sabar menghadapinya dan meyakini bahwa inilah jalan terbaik yang telah disiapkan Allah menuju kenikmatan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat
    4. Kalimat yang sering kita ucapkan ketika menerima atau melihat musibah adalah jawaban dari pertanyaan ini. Sesungguhnya kita adalah milik Allah dan akan kembali kepadanya. Pada hakikatnya, kita dititipkan kehidupan di dunia untuk kita gunakan sebaik-baiknya seperti mengumpulkan pahala dengan beribadah, berbuat baik, berkarya, belajar, menjauhi larangan-Nya, dan sebagainya untuk kemudian kembali kepada-Nya. Segala yang kita lakukan di dunia ini haruslah berlandaskan untuk meraih ridho Allah karena semua yang kita lakukan saat ini dampaknya akan terlihat ketika kita kembali kepada Allah berupa ganjaran surga atau neraka.
    5. Takdir terbagi menjadi 2 yaitu takdir mubram yang tidak dapat diubah (contoh: kematian, musibah) dan takdir muallaq yang dapat diubah. Walaupun segalanya sudah ditetapkan, manusia tetap harus berusaha dalam meraih apa yang ia mau. Doa adalah senjata para muslim untuk merubah takdir disertai dengan ikhtiar dan tawakkal. Ketika kita menunjukkan kemauan yang sungguh sungguh, niscaya Allah akan memberi apa yang kita mau

    BalasHapus
  29. Nama :Mochamad naoval
    Kelas :XII-2 MIPA
    Absen :18
    1.Qada secara bahasa bermakna ketetapan, keputusan, pelaksanaan. Pengertian secara etimologinya menjelaskan bahwa qada merupakan suatu ketetapan, keputusan, pelaksanaan atas umat manusia yang telah di tetapkan oleh Allah pada zaman azali.
    2.Qadar menurut bahasa adalah "memberi kadar, aturan, ketentuan" sedangkan secara istilah artinya "ketetapan Allah terhadap seluruh makhluknya tentang segala sesuatu".
    3.Beriman pada qadha dan qadar dapat diawali dengan menumbuhkan husnudzon kepada Allah bahwa Allah telah menjadikan takdir kita sebagai skenario terbaik. Dibalik kesulitan yang diselipkan pasti ada kemudahan, Allah tidak memberikan ujian yang tidak bisa dilewati hamba-Nya. Selama kita tetap berikhtiar dan bertawakkal hanya kepada Allah, Allah akan menuntun kita menuju jalan yang diridhoi-Nya untuk kita sebagai hamba yang taat. Mungkin manusia bisa berharap, namun ketika takdir berkata lain setelah kita berikhtiar dan bertawakkal, kita harus sabar menghadapinya dan meyakini bahwa inilah jalan terbaik yang telah disiapkan Allah menuju kenikmatan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
    4.Manusia pada hakikatnya berjalan menuju ke arah takdir yang sudah ditetapkan oleh Allah. melakui takdir itu, manusia akan kembali pada-Nya melalui takdir yang telah ditetapkan.
    5.Seseorang bisa lari dari takdir, takdir tersebut tentunya takdir yang telah ditetapkan oleh Allah yang lainnya. Kita dapat menghindar dari takdir yg buruk dan beralih menuju takdir yang baik yg telah ditetapkan Allah.

    BalasHapus
  30. Muhammad Rafif Hardyanto
    XII MIPA 1
    23

    1. Qodho/Qada adalah segala kemauan, ketentuan juga kehendak yang datang dari Allah yang telah ditetapkan sezak zaman azali, yakni zaman di mana hanya ada Allah SWT saja. Qada disebutkan sebagai ketetapan yang lebih dahulu ketimbang Qadar.

    2. Qodhar (Qadar) adalah segala perwujudan dari Qada Allah SWT mencakup kemauan, kehendak juga ketentuan-Nya. Qada juga sifatnya lebih umum atau global sementara Qadar jauh lebih rinci.

    3. Meyakini dan mempercayai dengan sepenuh hati bahwa sesuatu yang ada di dunia ini baik hal yang buruk maupun hal yang baik telah ditentukan oleh Allah SWT.

    4.  Seseorang berjalan hakekatnya menuju takdir yang telah Allah tentukan.

    5. Seseorang tidak akan bisa lari dari takdir karena takdir sudah ditetapkan oleh Allah, tetapi kita bisa merubahnya dengan cara berusaha dan bertawakal untuk merubah takdir kita.

    BalasHapus
  31. Nama : Ratu Anggraeni
    No. : 27
    Kelas: XII-2 MIPA
    1. Qodho secara bahasa bermakna ketetapan, keputusan, pelaksanaan. Pengertian secara etimologinya menjelaskan bahwa qodho merupakan suatu ketetapan, keputusan, pelaksanaan atas umat manusia yang telah di tetapkan oleh Allah pada zaman azali.
    2. Qodhar secara bahasa bermakna sebagai ukuran atau pertimbangan. Secara etimologi menjelaskan bahwa qodhar merupakan suatu ketetapan Allah berdasarkan ukuran pada setiap diri umat manusia sesuai kehendak-Nya pada zaman azali. Makna secara luas dari qadar yaitu bahwa qadar merupakan gambaran kepastian mengenai hukum Allah.
    3. Beriman kepada Qodho dan Qodar merupakan percaya dan yakin sepenuh hati, bahwa Allah SWT mempunyai kehendak, ketetapan, keputusan atas semua makhluk-Nya termasuk segala sesuatu yang meliputi kejadian yang menimpa makhluk, dan juga kita harus berprasangka baik kepada Allah SWT.
    4. Pada hakekatnya seseorang akan menjalani hidupnya sesuai dengan apa yang telah ditetapkan oleh Allah
    5. Dalam riwayat shahih Muslim, Rasulullah juga bersabda, bahwa Allah menuliskan ketentuan semua makhluknya sejak 50.000 tahun sebelum menciptakan langit dan bumi. Sehingga orang tidak bisa menghindar dari takdirnya. Tetapi, orang bisa menghindar dari takdirnya apabila takdir tersebut termasuk takdir Muallaq. Takdir Muallaq sendiri adalah ketentuan dari Allah SWT yang masih berjalan sehingga bisa diubah dengan ikhitiar yang sungguh-sungguh dan dengan berdoa. Misalnya seseorang tersebut bodoh, tetapi orang tersebut berusaha dengan cara belajar dan tak lupa berdoa sehingga ia bisa menjadi pintar.

    BalasHapus
  32. 1. Qodho merupakan ketentuan Allah SWT yang sudah ada sejak zaman azali. 

    2. Qodar meruoakan ketetapan Allah SWT terhadap seluruh makhluk-Nya tentang segala sesuatu. 

    3. Menurut saya, mengimani Qodho dan Qodar adalah meyakini dengan sepenuh hati bahws perkataan dan perbuatan yang sudah ditetapkan oleh Allah untuk umat islam. 

    4. Seseorang hakekatnya berjalan menuju ke Ridho Allah untuk akhirat. 

    5. "Allah tidak akan mengubah suatu kaum kalau kaum itu sendiri tidak mengubahnya." Seseorang bisa saja lari dari takdir, asalkan kita sebagai manusia mau berikhtiar dan berdoa, semuanya bisa diubah berawal dari diri kita sendiri

    BalasHapus
  33. Ardho Glory Abdullah
    XII-1-MIPA
    03

    1. Qodho yaitu takdir atau ketetapan Allah SWT yang sudah dicatat dari dalam kandungan. Ketetapan qodho ini dapat berubah atau diubah dengan ikhtiar seseorang yang sungguh sungguh.

    2. Qadar secara bahasa bermakna sebagai ukuran atau pertimbangan. Secara etimologi menjelaskan bahwa qadar merupakan suatu ketetapan Allah berdasarkan ukuran pada setiap diri umat manusia sesuai kehendak-Nya pada zaman azali. Makna secara luas dari qadar yaitu bahwa qadar merupakan gambaran kepastian mengenai hukum Allah.

    3. Iman kepada Qada dan Qadar merupakan percaya dan yakin sepenuh hati, kalo Allah SWT mempunyai kehendak, ketetapan, keputusan atas semua makhluk-Nya termasuk segala sesuatu yang meliputi kejadian yang menimpa makhluk.

    4. Seseorang hakekatnya akan berjalan menuju takdir yang sudah ditentukan oleh Allah SWT. Dari mereka lahir sudah tercatat di lauful mahfuz tentang takdir mereka di dunia.

    5. Semua orang tidak bisa lari dari takdir yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT. Namun mereka bisa merubah takdir tersebut dengan ikhtiar yang mereka lakukan semaksimal mungkin dan bertawakal kepada Allah SWT agar takdir yang sudah ditetapkan dapat berubah menjadi lebih baik lagi.

    BalasHapus
  34. Nama: Shamir Fahmy Bawazier
    Absen: 32
    Kelas:XII MIPA 1
    1. Qada merupakan suatu ketetapan manusia yang telah di tetapkan oleh Allah pada zaman azali dan tidak bisa diubah seperti jodoh dan maut.
    2. Qadar merupakan suatu ketetapan Allah berdasarkan ukuran pada setiap diri umat manusia sesuai kehendak-Nya pada zaman azali dan masih bisa dirubah seperti rezeki dan kecerdasan.
    3. Mengimani qada dan qadar menurut saya adalah percaya serta yakin akan takdir terbaik yang telah ditentukan Allah untuk kita. Dan juga selalu berprasangka baik kepada Allah agar mendapat takdir terbaik serta selalu tabah dan bersyukur atas takdir yang ditetapkan.
    4. Manusia pada hakikatnya sedang berjalan menuju sisi Allah, karena dunia ini hanya merupakan tempat persinggahan kita untuk mengumpulkan amal sebelum kembali ke akhirat.
    5. Kita tidak bisa lari dari takdir maut dan jodoh,tapi kita bisa merubah takdir kecerdasan dan rezeki dengan usaha dan doa.

    BalasHapus
  35. Nama : Deva Arista Guhaningtias
    Absen : 06
    Kelas : XII-1 MIPA
    1. Qodho adalah segala kemauan, ketentuan, dan kehendak yang datang dari Allah yang telah ditetapkan sejak zaman azali, yaitu zaman di mana hanya ada Allah SWT saja.
    2. Qodhar adalah segala perwujudan dari Qodho Allah SWT mencakup kemauan, kehendak juga ketentuan-Nya.
    3. Mengimani Qodho dan Qhodar menurut saya adalah mempercayai dan meyakini sepenuh hati terhadap takdir terbaik yang telah ditentukan Allah. Kita juga harus selalu berprasangka baik kepada Allah agar mendapatkan takdir terbaik.
    4. Seseorang pada hakikatnya sedang berjalan menuju ketetapan yang telah ditentukan oleh Allah.
    5. Kita harus menerima dengan sepenuh hati atas kesempatan baik dan kesempatan buruk sebagai takdir dari Allah. Namun, manusia dengan semua kemampuan yang dimiliki wajib berikhtiar untuk menggapai kesempatan yang baik itu. Sehingga seseorang bisa saja lari dari takdir, yaitu takdir lain yang ditetapkan oleh Allah.

    BalasHapus
  36. Nama : Aliyya Putri Iswara
    Kelas : XII-2 MIPA
    No. Absen : 05

    1. Arti kata qada secara bahasa adalah ketetapan. Yaitu sesuatu kepastian yang telah dibuat sejak sebelum kelahiran, yaitu di jaman Azali.

    2. qadar merupakan ukuran atau pertimbangan. Yang jika disimpulkan bahwa qadar adalah suatu ketetapan yang telah diciptakan berdasarkan oleh ukuran Allah SWT pada setiap diri manusia.

    3. Dengan meyakini dan mensyukuri bahwa Allah akan memberi jalan hidup yang terbaik dan akan memberikan apa yang telah diusahakan dan didoakan

    4.Allah adalah tujuan sesungguhnya perjalanan manusia. Kesadaran ini akan menjadikan perjalanan manusia lebih berarti dengan banyak beribadah dan beramal saleh.

    5.takdir bermakna kesempatan baik dan kesempatan buruk diciptakan oleh Tuhan untuk selanjutnya manusia memilih dan menetapkan takdirnya sendiri. Kesempatan baik dan kesempatan buruk sebagai takdir dari Tuhan, tentu harus diterima dengan sepenuh hati. Namun, manusia dengan semua potensi dan kemampuan yang dimiliki wajib berikhtiar untuk menggapai kesempatan yang baik itu. paham takdir tidak membawa pada fatalisme. Ini berarti, kalau bersedia dan ada kemauan, kita dapat memilih takdir yang lebih baik untuk diri maupun untuk bangsa kita.

    BalasHapus
  37. Nama: Resha Geofany
    Kelas: XII-1 MIPA
    Absen: 28

    1. Arti kata qodho secara bahasa adalah ketetapan. Yaitu merupakan ketentuan-ketentuan atau aturan Allah Swt. yang sudah ada sejak zaman azali (zaman sebelum ada alam semesta). Qodho bersifat tak dapat diubah sama sekali.Qodho bersifat universal / luas.

    2. Qadar merupakan pembagian dari takdir yang diberikan ke mahluk hidup yang akan terjadi setelah suatu persyaratan terpenuhi dan baru ada setelah itu.Qadar ini merupakan perwujudan dari ketetapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.


    3.Menurut saya, mengimani qodho dan qodar dapat dilakukan dengan cara menerima segala takdir dengan lapang dada, baik yang baik maupun yang buruk.Kita juga harus senantiasa berprasangka baik kepada Allah Swt. Serta takdir yang ditentukan oleh-Nya karena ketentuan / pilihan Allah Swt. merupakan pilihan yang paling pas dan terbaik untuk kita.Kita harus percaya meski terlihat tidak diinginkan di awal oleh kita,pada akhirnya,kita akan sadar dan tahu bahwa pilihan tersebut merupakan pilihan yang paling pas buat kita dan patut kita syukuri.Melakukan usaha yang terbaik dalam menghadapi segala takdir yang datang kepada kita itu juga termasuk ke dalam hal tersebut.Insya Allah,dengan kita berusaha,takdir yang akan datang kepada kita merupakan takdir-takdir yang baik.

    4. Manusia pada hakikatnya sedang berjalan menuju ketetapan Allah, karena dunia ini hanya sebagai tempat persinggahan kita untuk mengumpulkan amalan alaman sebelum kembali ke akhirat.

    5. Dengan adanya takdir Allah, bukan berarti kita diperbolehkan bermalas-malasan dalam melakukan apapun. Kita bisa lari dari takdir seperti kesehatan, kecerdasan, ataupun rezeki untuk mendapat hasil yang terbaik dengan cara berusaha yang sungguh sungguh pula. Namun, untuk qodar seperti kematian dan jodoh kita tidak bisa lari dari takdir tersebut, tetapi kita tetap harus terus memperbaiki diri agar kita dapat lebih siap ketika menghadapi takdir tersebut.

    BalasHapus
  38. Nama : Roudhotussyariifah
    Absen : 30
    Kelas : xii-1 MIPA

    1. qada bermakna sesuatu yang ditetapkan Allah pada mahluk-Nya, baik berupa penciptaan, peniadaan maupun perubahannya.
    2. qadar bermakna sesuatu yang telah ditentukan Allah sejak zaman azali.
    3. Berprasangka baik terhadap takdir dengan mempercayai dan meyakini sepenuh hati terhadap takdir yang telah ditentukan Allah.
    4. Ketetapan Allah
    5. Ya, kita dapat lari dari takdir dan menuju takdir lainnya

    BalasHapus
  39. Nama : Shafa Hauna Annisa
    Kelas: XII MIPA 1
    Absen: 31

    1. Qada secara bahasa bermakna ketetapan, keputusan, pelaksanaan. Pengertian secara etimologinya menjelaskan bahwa qada merupakan suatu ketetapan, keputusan, pelaksanaan atas umat manusia yang telah di tetapkan oleh Allah pada zaman azali.

    2. Qadar secara bahasa bermakna sebagai ukuran atau pertimbangan. Secara etimologi menjelaskan bahwa qadar merupakan suatu ketetapan Allah berdasarkan ukuran pada setiap diri umat manusia sesuai kehendak-Nya pada zaman azali. Makna secara luas dari qadar yaitu bahwa qadar merupakan gambaran kepastian mengenai hukum Allah.

    3. Iman kepada Qadha dan Qadar merupakan percaya dan yakin sepenuh hati, kalau Allah SWT mempunyai kehendak, ketetapan, keputusan atas semua makhluk-Nya termasuk segala sesuatu yang meliputi kejadian yang menimpa makhluk. Beriman kepada Qodho dan Qadar dapat dilakukan dengan cara bertawakal kepada Allah SWT, senantiasa bersikap tawakal dan selalu bersabar, menaati perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-larangannya, rajin dalam berusaha, tidak mudah menyerah atau putus asa, melakukan hal-hal positif untuk bekal di akhirat kelak, selalu sadar dan menerima kenyataan, selalu bersikap optimis, dan sebagainya.

    4. Pada hakikatnya, manusia berjalan menuju atau kembali kepada Allah. Menurut Rasulullah, dunia ini hanyalah tempat berteduh dan bersinggah untuk sementara saja. Allah SWT telah berfirman, "Semua yang Ia ciptakan akan kembali kepada-Nya." Sebagai manusia, tujuan kita hidup di dunia ini adalah untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, yaitu dengan cara beribadah dan bertaqwa kepada-Nya, mencari ilmu, bersedekah, dan melakukan perilaku yang baik. Akan tetapi, manusia dalam menjalani hidupnya pun diberi ujian oleh Allah. Kita harus selalu bersabar dan bertawakal dalam menghadapi ujian dari Allah. Allah mengingatkan dalam Al-Qur'an, "Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya." (Q.S.Az-Zumar [39] : 54). Intinya, manusia dalam menjalani kehidupannya di dunia ini yaitu untuk melakukan hal-hal yang baik dengan tujuan sebagai persiapan atau bekal di akhirat.

    5. Dalam ilmu tauhid, takdir adalah istilah yang merujuk pada qadla’ atau keputusan Allah yang telah tertulis di lauh mahfudz sejak sebelum dunia tercipta. Allah menyinggung hal ini dalam banyak ayat, misalnya:
    “Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah” (QS. Al-Hadid: 22). Allah telah menetapkan takdir manusia, tetapi tidak ada paksaan dari Allah atas ketetapan tersebut dan manusia diberikan ruang untuk berusaha dan memilih takdir yang baik untuknya. Manusia bisa menghindar dari takdirnya apabila takdir itu termasuk takdir muallaq, yang artinya ketentuan dari Allah yang masih berjalan sehingga bisa diubah dengan ikhtiar, do'a, dan tawakal.Oleh karena itu, manusia harus tetap berusaha dengan sungguh-sungguh disertai dengan do'a, ikhlas, dan tawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mengabulkan keinginan kita.

    BalasHapus
  40. Nama : Chandra Adi Putra Isnianto
    Kelas : XII MIPA 1
    Absen : 5

    1. Qodho adalah ketetapan yang dibuat oleh Allah pada zaman azali dan tidak dapat diubah oleh manusia.

    2. Qadar adalah ketentuan Allah yang dapat diubah oleh manusia sesuai dengan usahanya dan kehendak Allah SWT.

    3. Percaya bahwa setiap kejadian sudah ditetapkan oleh Allah SWT dan hal tersebut adalah hal yang terbaik.

    4. Seseorang hakekatnya berjalan menuju Allah karena dunia ini hanya sementara.

    5. Seseorang tidak dapat lari dari takdir nya, tetapi bukan berarti kita diam saja. Kita tetap berusaha untuk meraih hal yang kita inginkan.

    BalasHapus
  41. Naufan Ghifari
    XII - 2 MIPA
    23 dari allah yang sudah ditetapkan
    1. Qada adalah ketetapan dari allah yang tidak dapat diubah dan sudah ditetapkan bahkan sebelum kita diciptakan
    2. Qodar adalah ketetapan allah yang dapat diubah jika kita berusaha dengan maksimal
    3. Kita percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia sudah ditentukan oleh allah dan itu merupakan jalan yang terbaik
    4. Manusia secara hakekatnya berjalan menuju ke allah
    5. Seseorang tidak dapat lari dari takdirnya karena segala sesuat itu ada di tangan allah, walau kita sudah berusaha semaksimal mungkin tapi semua ada di tangan allah

    BalasHapus
  42. Amelinda AN
    XII-02
    06

    1. Qada secara bahasa yang berarti hukum, ketetapan, dan kehendak Allah. Semua yang terjadi berasal dari Allah SWT, sang pemilik kehidupan. Sebelum adanya proses kehidupan, Allah sudah menuliskan apa saja yang akan terjadi. Baik itu tentang kebaikan, keburukan dan juga tentang hidup atau mati.
    Allah sudah memerintahkan hambanya untuk percaya pada Qada. Dalam Al Qur'an Surah Al-Baqarah, Ayat 210, Allah berfirman:
    هَلْ يَنْظُرُونَ إِلَّا أَنْ يَأْتِيَهُمُ اللَّهُ فِي ظُلَلٍ مِنَ الْغَمَامِ وَالْمَلَائِكَةُ وَقُضِيَ الْأَمْرُ ۚ وَإِلَى اللَّهِ تُرْجَعُ الْأُمُورُ

    Arab-Latin: Hal yanẓurụna illā ay ya`tiyahumullāhu fī ẓulalim minal-gamāmi wal-malā`ikatu wa quḍiyal-amr, wa ilallāhi turja'ul-umụr
    Artinya: Tidak ada yang mereka tunggu-tunggu kecuali datangnya (azab) Allah bersama malaikat dalam naungan awan, sedangkan perkara (mereka) telah diputuskan. Dan kepada Allah-lah segala perkara dikembalikan.
    Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa semua perkara-perkara, ketetapan yang terjadi sudah diputuskan oleh Allah SWT.

    2.Qadar menurut bahasa dapat diartikan sebagai suatu kepastian, dan praturan serta ukuran. Qadar akan mencakup takdir yang sudah terjadi, sudah terjadi, dan yang akan terjadi selanjutnya di kemudian hari.qadar adalah sebuah perwujudan dari ketetapan Allah (qada) tentang semua yang berkenaan dengan makhluk-Nya yang sudah ada sejak zaman azali (dalam kandungan).

    3. Menurut saya mengimani qodho dan qodhar ialah Kita meyakini dan membenarkan dengan pasti bahwa segala yang terjadi itu sesuai dengan ilmu Allah dan takdir-tNya yang bersifat 'azal' (ada sejak dahulu dan selamanya), dan segalah hal yang la kehendaki pasti terjadi sedangkan yang tidak la kehendaki tidak akan terjadi. Sehingga kita harus Berprasangka Baik Kepada Takdir Allah SWT,Selalu Bersabar Menghadapi Takdir, senantiasa untuk bertawakal,pantang menyerah.
    Dalil tentang wajibnya beriman kepada takdir Allah sangatlah banyak baik itu dari Al Quran, Hadist maupun ijma'. Diantaranya firman Allah:
    "Dan apa yang menimpa kamu pada hari
    bertemunya dua pasukan, maka (kekalahan) itu adalah dengan izin (takdir) Allah, dan agar Allah mengetahui siapa orang-orang yang beriman" [QS Ali Imran 166]
    Begitu juga ucapan Rasulullah shalallahu
    'alaihi wa salam dalam hadist jibril tatkal
    ditanya apa itu iman:
    "Hendaknya engkau beriman kepada Allah,
    malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul- rasul-Nya, hari kiamat dan engkau beriman kepada takdir yang baik dan buruk." [HR
    Bukhari Muslim]

    4. Seseorang berjalan hakekatnya menuju kembali kepada Allah Swt Namun, manusia sering kali lupa diri dan tujuannya karena tergoda nikmatnya kehidupan dan gemerlapnya dunia. Oleh karena itu, Allah mengingatkan dalam Alquran, "Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya." (QS az-Zumar [39]: 54). karena dunia ini hanya tempat persinggahan kita sebelum kembali ke akhirat. Manusia tidak tahu ia akan dilahirkan di mana tau siapa yang melahirkannya. Tapi, ada fitrah dalam dirinya yang telah ditetapkan Allah.Bahwa ia hidup untuk tujuan tertentu dan oleh karena itu ia akan melewati sebuah jalan ke arah itu. Ada kesadaran dalam dirinya tentang Allah, Sang Pencipta. Tapi, kehidupan dunia kerap membuatnya lupa segalanya. la lupa darmana berasal dan akan ke mana ia berjalan.

    5. Kita dapat lari dari takdir 1 tetapi dengan itu juga kita akan menuju takdir yang kedua karena usaha tak bisa dipertentangkan dengan takdir sebab usaha itu sendiri, baik usaha positif atau usaha negatif, adalah juga bagian dari takdir.

    BalasHapus
  43. Nama: Jezzy Putra Munggaran
    Kelas: XII - 1 MIPA
    No. Absen: 17

    1. Secara etimologi atau bahasa, Qodho berarti hukum, ciptaan, kepastian dan penjelasan. Sementara secara terminologi atau istilah, Qodho adalah suatu ketetapan, keputusan, pelaksanaan atas umat manusia yang telah di tetapkan oleh Allah pada zaman azali dan tidak dapat diubah oleh manusia.

    2. Secara etimologi atau bahasa, Qodar berarti ukuran atau pertimbangan. Sementara secara terminologi atau istilah, Qodar adalah sebuah penentuan yang pasti dan sudah ditetapkan oleh Allah SWT. Baik yang sudah terjadi, sedang terjadi, maupun yang akan terjadi yang dapat diubah oleh manusia sesuai dengan usaha yang dilakukan oleh manusia dan dengan kehendak Allah SWT.

    3. Mengimani Qadha dan Qodar yaitu mempercayai dan meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT mempunyai kehendak, ketetapan, dan keputusan atas semua makhluk – Nya termasuk semua takdir yang akan terjadi kepada semua mahkluk – Nya. Beberapa hal yang mencerminkan bahwa kita beriman kepada Qodho dan Qodar yaitu seperti senantiasa berikhtiar dalam mencapai sesuatu yang kita mimpikan dan bertawakal kepada Allah SWT akan hasil dari ikhtiar kita, berskap optimis, tidak mudah putus asa, selalu bersabar, bersikap lapang dada terhadap setiap takdir yang datang kepada kita, dan menaati perintah Allah SWT serta menjauhi segala larangan – Nya.

    4. Hakikatnya, manusia “berjalan” kembali menuju kepada Allah SWT. Karena, segala sesuatu yang ada di dunia ini hanyalah sementara. Sebagai seorang manusia, kita memiliki tujuan untuk hidup di dunia ini untuk menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan – Nya. Namun, dalam menjalani hidup di dunia ini, pasti kita akan menghadapi berbagai takdir, kebahagiaan, cobaan, dan ujian yang datang kepada kita. Maka dari itu, kita harus bisa berikhtiar sekuat mungkin agar kita selalu berada di jalan yang dikehendaki oleh Allah SWT dan tidak tergoda untuk berbuat sesuatu yang dilarang oleh Allah SWT.


    5. Seseorang tidak bisa lari dari takdir karena Allah SWT telah menetapkan takdir setiap orang. Takdir seperti hidup, jodoh, dan kematian tidak dapat kita hindari. Namun, ada beberapa takdir yang bisa kita ubah dengan berikthiar dengan bersungguh – sungguh dan bertawakal kepada Allah SWT akan hasilnya. Tetapi, walaupun kita dapat merubah takdir seperti kejayaan, kecerdasan, rezeki, dan kebahagiaan dengan berikhtiar. Pada dasarnya, hal – hal itu merupakan takdir juga. Sehingga, seseorang tidak dapat lari dari takdir. Namun, seseorang dapat membuat hidupnya menjadi lebih baik dengan berusaha mengubah takdir yang akan datang di dalam kehidupannya dengan cara berusaha dan bertawakal kepada Allah SWT akan hasilnya.

    BalasHapus
  44. Nama : Vira Ovilia Putri (34)
    Kelas : XII-2 MIPA

    1. Qada menurut bahasa artinya "menentukan atau memutuskan", sedangkan menurut istilah artinya "segala ketentuan Allah Swt. Sejak zaman azali"

    2. Qadar menurut bahasa berarti "memberi kadar, aturan, atau ketentuan", sedangkan menurut istilah berarti "ketetapan Allah Swt. terhadap seluruh makhluk-Nya tentang segala sesuatu.

    3. Mengimani Qada dan Qadar yakni kita percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah Swt. telah menentukan segala sesuatu bagi makhluknya. Bentuk kepercayaan itu salah satunya yaitu dengan meyakini bahwa takdir yang datang kepada kita adalah datangnya dari Allah baik yang menurut kita baik ataupun buruk, dan sekalipun Allah mendatangkan musibah kita harus tetap berprasangka. baik kepada-Nya karena Allah lebih tahu yang terbaik untuk hamba-Nya, selain itu Allah pasti memberikan hikmah dibalik semua kejadian. Jadi sebagai orang yang beriman kita harus sabar dan ikhlas menerima takdir Allah.

    4. Seseorang pada hakekatnya berjalan menuju takdir Allah karena setiap kejadian yang dialami manusia merupakan takdir yang datangnya dari Allah,sehingga kemanapun kita melangkah pasti akan menemui takdir-Nya.

    5. Terdapat 2 macam takdir, yakni :
    a. Takdir Mubram, yang merupakan takdir yang terjadi pada diri manusia dan tidak dapat diusahakan atau tidak dapat ditawar-tawar lagi oleh manusia, sehingga manusia tidak dapat lari dari takdir yang satu ini.
    b. Takdir Mua'llaq, yakni takdir yang erat kaitannya dengan ikhtiar manusia. Kita bisa saja lari dari takdir ini, dalam artian menuju takdir lain yang lebih baik. Selama kita berusaha dan berdoa, maka boleh jadi Allah akan mengubah takdir kita menjadi lebih baik. Jadi lebih tepatnya menghindari satu takdir untuk menuju takdir yang kita usahakan, namun terlaksana atau tidaknya tergantung pada kehendak-Nya.

    BalasHapus
  45. Nama : Akmal Jauhari Irfan
    Kelas : XII-2 MIPA
    Absen : 03

    1. Secara bahasa, qadha berarti hukum, kepastian, atau penciptaan. Secara istilah, qadha adalah ketetapan Allah pada makhluk-Nya yang sudah ada sejak zaman azali dan tidak bisa diubah-ubah.
    2. Secara etimologi, qadar berarti ukuran atau pertimbangan. Secara terminologi, qadar adalah perwujudan dari ketetapan qadha’ Allah SWT terhadap semua yang berkenaan dengan makhluk-Nya yang sudah ada sejak zaman azali yang sesuai iradah-Nya.
    3. Iman kepada Qada dan Qadar adalah mempercayai dan meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT memiliki kehendak dan ketetapan terhadap semua makhluk ciptaan-Nya termasuk segala kejadian yang menimpa suatu makhluk, bisa berupa hal baik maupun hal buruk. Beberapa hal yang mencerminkan seseorang beriman kepada Qada dan Qadar adalah sabar dalam menghadapi takdir dari Allah SWT dan selalu berikhtiar untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
    4. Pada hakikatnya, semua orang berjalan menuju Allah SWT. Dunia ini hanyalah tempat persinggahan sementara. Setelah meninggal, kita akan menuju alam kubur dan alam akhirat, dan pada akhirnya bertemu dengan Allah SWT. Hal ini sesuai dengan QS Al-Baqarah ayat 156, bahwa kita semua adalah milik Allah SWT, dan kita akan kembali kepada-Nya.
    5. Kita hanya bisa lari dari takdir yang satu menuju takdir lainnya, selama takdir tersebut adalah takdir mu'allaq (takdir yang dapat diubah) dan kita berikhtiar untuk mengubah takdir tersebut. Akan tetapi, kita benar-benar tidak bisa menghindar dari takdir mubram (takdir yang tidak dapat diubah) seperti kelahiran dan kematian, karena ini sudah menjadi ketetapan dari Allah SWT.

    BalasHapus
  46. Nama : nabilah eka febriyani
    Kelas:XII 2 IPA
    Absen : 22
    1. Qodo, segala sesuatu yang allah wujudkan(adakan atau berlakukan) sesuai dengan ilmu dan kehendak nya.
    2.Qodar, ilmu allah tentang apa yang akan terjadi pada makhluk dimasa mendatang.
    3. Rajin beribadah dan meminta perlindungan, menjalankan takdir dengan ikhlas dan berusaha, selalu sabar bila ada cobaan.
    4. Seseorang berjalan hakekatnya menuju ke allah oleh karna itu kita harus berusaha dengan baik bila ingin bertemu dengan allah.
    5. Kita tidak bisa lari dari takdir, bila kita lari dari takdir awal nanti ada takdir baru lagi.

    BalasHapus
  47. Nama : Rizky Aditya Ramdhani
    Kelas : XII-2 MIPA
    Absen : 30
    1. Qodo adalah ketentuan yang ada pada makhluk, dan makhluk itu tidak bisa mengubahnya sama sekali, dan masalah qodho tidak akan dipertanyakan serta dimintai pertanggung jawaban oleh Allah di Mahsyar kelak. Dan tidak dapat diubah dan telah dipertanggungkan sejak zaman azali
    2. Qodar adalah sebuah penentuan yang pasti dan sudah ditetapkan oleh Allah SWT. Baik yang sudah terjadi, sedang terjadi, maupun yang akan terjadi.
    3. Mengimani qodo dan qodar adalah percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menentukan segala sesuatu bagi makhluk-Nya sesuai dengan takarannya.
    4. Seseorang berjalan dari hakikat yang baik menuju kejalan yang lebih baik lagi yang di ridhoi Allah untuk bekal diakhirat nanti.
    5. Semua umat Allah SWT bisa mengubah takdir yang dihadapinya dengan cara ikhtiar dan berdoa. Lari dari takdir maka akan bertemu pada takdir lainnya, sehingga takdir bisa diubah tetapi jika Allah memberi takdir itu adalah tetap, maka itulah takdir yang akan dihadapi dan harus diterima oleh seseorang tersebut.

    BalasHapus