Kamis, 30 September 2010

Arif Rahman

Islam memberikan kemuliaan yang besar jika kita senang mengasuh dan menyantuni anak yatim. Dan rumah yang disukai oleh Allah SWT adalah rumah yang ditegaskan oleh Rosulullah SAW dalam salah hadis yang diriwayatkan Baihaqi:”Rumah yang paling disukai Allah adalah rumah yang didalamnya ada anak yatim yang dimuliakan”

Dalam hadis yang lain, Abu Hurairah RA berkata bahwa Rosulullah SAW bersabda :“Orang yang menanggung anak yatim, baik anak yatim itu masih ada hubungan famili atau tidak,maka aku akan menanggungnya seperti dua jari ini dalam Surga” (HR Bukhari)

Apabila kondisi rumah tidak memungkinkan untuk mengasuh mereka, cukuplah dengan cara menyantuni kehidupan mereka. Dalam satu riwayat Nabi SAW menegaskan : “Barang siapa diantara kaum muslimin yang menanggung makan dan minum anak yatim, maka Allah akan memberikan kecukupan penghidupan baginya, serta mengharuskan dia masuk surga kecuali bila dia melakukan dosa yang tidak terampuni”. (HR. Turmudzi)

Harus diakui bahwa mengasuh dan menyantuni anak-anak yatim memiliki tantangan tersendiri. Ada banyak pelajaran hati yang dapat kita petik di dalamnya. Berbagai pengalaman menunjukkan bagaimana beratnya mengasuh mereka. Namun disinilah kemuliaan yang sedang ditunjukkan oleh Islam. Kendati berat, kita dituntut untuk senatiasa berbuat baik kepada mereka,bahkan dituntut untuk menunjukkan kasih sayang.

Nabi SAW sering mengusap kepala mereka, seraya menegaskan,”” Barang siapa mengusap anak yatim, kelak Allah SAW akan mencatatkan baginya atassetiap helai rambut yang diusap tangannya dengan sepuluh kebajikan”. Diriwayatkan bahwa Allah SWT pernah berfirman kepada Nabi Daud AS : ”Wahai Daud,terhadap anak yatim bersikaplah seperti bapak yang pengasih, terhadap para janda, bersikaplahseperti suami yang penyayang. Ketauhilah engkau akan menuai apa yang telah engkau tanam.Sebab, engkau pasti mati, serta meninggalkan anak istrimu.

Berkaitan dengan firman tersebut, maka diharamkan bagi kita memakan hak anak yatimpada saat kita menerima amanah itu. Allah SWT berfirman dalam Surat An-Nisa (4) : 10 :”Sesungguhnya orang yang memakan harta anak-anak yatim dengan cara yang tidak lurus,mereka akan memakan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk kedalam api yangmenyala-nyala” Dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh Muslim disebutkan Nabi SAW bersabda : ”Tiba-tiba aku melihat orang-orang yang dilaknati. Sementara yang lain membawa batu dari api,menelannya, lalu api itu keluar dari dubur mereka. Aku lantas bertanya kepada Jibril : ”YaJibril,siapakah mereka?”. Jibril menjawab,” mereka adalah orang-orang yang memakan harta anakyatim secara zhalim. Sesungguhnya mereka benar-benar memakan api ke dalam mulut mereka”.

1 komentar:

  1. Artikel ini bermanfaat sekali dengan mengingatkan kita semua untuk tidak memakan hak anak yatim. Karena memakan hak anak yatim sama saja dengan memakan api! Subahanallah..

    BalasHapus