Rabu, 29 September 2010

Hafizh Arrizal F IPA1

Menyantuni Kaum Duafa

Kaum Duafa adalah kaum yang lemah sesecara ekonomi sehingga tidak mempunyai kemampuan untuk meencukupi kebutuhannya. Hak tersebut meliputi kasih saying, rasa hormat, dikunjungi bila sakit, dan mendapatkan pertolongan yang lainya Menyantuni kaum Duafa adalah merupakan kewajiban kita seaku umat Islam. Karena sebagian harta yang kita miliki terdapat hak milik orang lain. Jadi kita wajib memberikan hak orang lain tersebut.
Adapun perintah untumenyantuni Kaum Duafa termakjub dalam surah Al Isra ayat 26-27,yang berbunyi

(٢٦) وَءَاتِ ذَا ٱلۡقُرۡبَىٰ حَقَّهُ ۥ وَٱلۡمِسۡكِينَ وَٱبۡنَ ٱلسَّبِيلِ وَلَا تُبَذِّرۡ تَبۡذِيرًا
إِنَّ ٱلۡمُبَذِّرِينَ كَانُوٓاْ إِخۡوَٲنَ ٱلشَّيَـٰطِينِ‌ۖ وَكَانَ ٱلشَّيۡطَـٰنُ لِرَبِّهِۦ كَفُورً۬ا (٢٧)

Artinya : (26) “Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya ; kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menhamburkan (hartamu) secara boros. (27) Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada tuhannya. “ (QS Al Isra: 26-27)
Dari ayat tersebut kita dapat mengetahui kandungan surat tersebut yaitu
• Menunaikan hak milik orang lain
Jadi di dalam harta yang kita miliki terdapat hak orang lain jadi kita tidak boleh seenaknya membelanjakna semua harta yang kita miliki itu. Kita harus membagi sebagian harta yng kita miliki kepada Kaum Duafa. Cara memberikan harta yang menjadi hak milik orang lain dengan cara sedekah ataupun zakat. Apa bila kita tidak memberikan harta yangmenjadi hak orang lain mka harta yang kita miliki tidak menjadi barokah sulit untuk mendapat petunjuk yang benar.

• Larangan untuk Berprilaku Boros
Boros artinya menggunakan sesuatu secara brlebih lebihan tidak dirihai oleh Allah atau yang tidak bermanfaat. Sikap boros itu sangat di benci oleh Allah dan keblikan dari sifat boros itu hemat, tapi bukan pelit atau kikir. Hemat yaitu membelanjakan harta yang kita miliki sesuai kebutuhan yang kita perlukan.

Amalan amalan yang sesuai ayat ayat diatas yaitu

• Bekerja dengan tekun untuk mencari nafkah demi keluarga.
• Suka menabung dan tidak pernah berlaku boros meskipun memiliki banyak harta.
• Menjauhi segala macam kegiatan yang sia-sia dan menghabiskan waktu percuma.
• Suka bersedekah, khusunya terhadap orang yang kekurangan dimulai dari keluarga dan tetangga terdekat.
• Mempelajari ilmu agama dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari
Berlomba Lomba dalam Kebaikan
Kita selaku umat Nabi Muhamma haruslah mengerti bahwa hidup adalah mengerjakan ibadah dan melakukan semua hal hal yang baik. Dan kita memiliki kewajiban agar kita berlomba lomba dalam kebaikan dunia dan akhirat. Karena perilaku yang baik kn membawa kita menuju hidup sukses dunia dan akhirat.
Allah SWT telah berfirman dalam surah Al Baqrah ayat 177 yang artinya berbunyi
“Bukanlah sekedar menghadapkan wajahmu ke timur maupun ke barat yang disebut suatu kebaikan, tetapi sesungguhnya kebaikan itu ialah beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat, kitab dan nabi-nabi serta memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.” (QS 2: 177).
Ada pun kandungan ayat tersebut yaitu
Baituk Maqdis merupakan kiblat umat islam pertama sebelum di pindahkan ke Ka’bah di Mekah. Tujuan penglihanarh kiblat itu tidak lain agro rang orang beriman menaati segala apapun yng diperintahkan Allah SWT termasuk menaati arah kiblat. Kebaikan tidakhanymemalingkan ajah kea rah barat ataupun timur tetapi kebaikan itu daah memiliki iman yang benar.
Ciri ciri Iman yang baik itu diantaranya

• beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat, kitab dan nabi-nabi
• serta memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta;
• dan (memerdekakan) hamba sahaya,
• mendirikan shalat, menunaikan zaka,
• dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji,
• orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan

Dalam lomba berbuat kebaikan itu haruslah dilandasi dengan niat tulus ikhlas dan hanya mengharap ridha Allah SWT dan juga harus dibekaliilmu yng mumpuni karena jika suatu ibadah dikerjakan tanpa memiliki ilmu maka ibadah itu akan kacau. Dan janganlah mengungkit ungkit kebaikan yang kita luan kepda orang lain maka aan menjadi riya dan sumah maka gugurlah kebaikan kebikan kita bahkan aan mendapat siksa Allah yang pedih. Oleh sebab itu marilah kita berlomba lomba berbuat kebaikan agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa.

2 komentar:

  1. arini kalamal haq 11 ipa 5
    setuju banget sama arangan hidup boros. hidup boros tu emang ga banget ya, lagipula hidup kita bakal selalu merasa kurang. artikkelnya udah cukup menarik ko.

    BalasHapus
  2. Artikelnya bagus, penjelasannya cukup jelas dan juga di tambah dengan penjelasan surat di Al Quran. Di artikel ini juga terdapat banyak poin-poin yang singkat tetapi jelas. Dari artikel ini kita bisa mengetahui betapa sangat pentingnya peduli atau menyantuni kaum duafa. Thx..

    BalasHapus