Selasa, 28 September 2010

Fahziar Riesad Wutono IPA2

Berlomba-lomba Dalam Kebaikan
Diriwayatkan dari Ubadah bin Shamit RA bahwa pada suatu hari menjelang bulan Ramadhan, Rasulullah SAW bersabda, ”Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Pada bulan itu Allah akan mengampuni kamu, lalu rahmat diturunkan, kesalahan-kesalahan dihapuskan, dan pada bulan itu pula doa-doa dikabulkan; dan Allah akan melihat perlombaan kalian menuju kebaikan pada bulan itu dan membangga-banggakannya kepada malaikat-Nya. Maka, tunjukkanlah kepada Allah kebaikan-kebaikanmu. Sesungguhnya celakalah orang yang pada bulan itu terhalang untuk mendapatkan rahmat Allah.” (HR Thabrani)
Saat Bulan Ramadhan merupakan saat dimana orang-orang saling berlomba dalam kebaikan, karena orang-orang mengetahui bahwasannya pahala di bulan Ramdhan dilipatgandakan. Pada saat itu orang-orang berlomba-lomba membaca Al-Qur’an, bershadaqah dan melakukan amal baik lainnya.
Dalam kesempatan bulan ini pula, Allah menjanjikan akan mengabulkan doa hamba-hamba-Nya. Dalam suatu hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, ”Ada tiga orang yang doa mereka tidak ditolak: Orang yang berpuasa hingga ia berbuka, pemimpin yang adil, dan orang yang teraniaya. Allah mengangkat doa itu di atas awan dan dibukakan untuknya pintu-pintu langit dan Allah berfirman, ‘Demi kemuliaan-Ku, Aku akan menolong kamu walaupun pada suatu saat nanti’.” (HR Ahmad)
Bulan Ramadhan adalah bulan berlomba dalam kebaikan, bulan tobat kita diterima, dan juga bulan penuh doa dan berkah. Maka, sayang sekali bila kita melewatkan semuanya ini dengan sesuatu yang sia-sia.
Menyantuni Kaum Dhuafa
Dengan bekerja keras, kita dapat memperoleh harta. Harta tersebut merupakan hak kita karena telah bekerja dengan keras. Namun, tidak semua harta tersebut merupakan hak kita. Di dalam harta tersebut tetap masih ada hak-hak orang-orang miskin yang harus diberikan, baik melalui zakat ataupun sodaqoh. Walaupun kita mengeluarkan uang saat berzakat ataupun bersodaqoh, jangan khawatir harta yang kita miliki berkurang atau bahkan habis. Allah akan melipat gandakan harta yang dizakatkan ataupun disodaqohkan, sehingga tidak perlu harta akan habis karena bershadaqah.
Menurut surat Ali-Imran ayat 26, tata cara pemberian menganjurkan untuk memberikan zakat atau sodaqoh kepada orang terdekat terlebih dahulu, seperti misalnya keluarga atau tetangga. Lalu bila orang-orang terdekat hidupnya sudah mencukupi, barulah memberikan bantuan kepada orang-orang yang lebih jauh.
Dalam surat ini, juga diperintahkan untuk tidak menghambur-hamburkan harta atau berhemat. Diiceritakan bahwa orang yang menghambur-hamburkan harta adalah saudaranya setan.
Hemat disini bukan berarti pelit. Larangan menghambur-hamburkan uang di atas bukan berarit pelit memberikan ke sesama. Hal ini sudah dibantah pada surat Ali-Imran ayat 26.

1 komentar:

  1. Fajar Ridalta Putra XI IPA 5 (07)

    Postingan mengenai berlomba-lomba dalam kebaikan menurut saya sudah cukup lengkap, hanya saja ada bagian yang menurut saya kurang jelas yaitu:
    "Ada tiga orang yang doa mereka tidak ditolak: Orang yang berpuasa hingga ia berbuka,"---> Menurut saya arti ini terlalu luas, seharusnya diberi penjelasan lebih lengkap mengenai cara berpuasa agar doanya diterima, mengingat saat ini banyak orang yang berpuasa namun tidak ikhlas dan banyak mengeluh, serta sering melanggar larangan-larangan berpuasa dan menurut saya jika berpuasa namun melanggar larangan maka doanya tidak akan dikabulkan

    BalasHapus